Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mengenal Mihrab Masjid Nabawi dan Bagian Bersejarah dalam Masjid Nabawi

| Oktober 24, 2024 | 0 Views Last Updated 2024-11-01T12:35:41Z


Jakarta - Laskar News, Mihrab Masjid Nabawi disebut sebagai sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari Masjid Nabawi. Dalam Sejarah Islam, Masjid Nabawi memiliki beberapa mihrab yang dibangun.
Simak berikut ini pengertian mihrab secara umum, beserta asal-usul dibangunnya berbagai macam di Masjid Nabawi.

Definisi Mihrab Secara Umum

Mengutip buku Sejarah Ibadah yang ditulis oleh Syahruddin El-Fikri, istilah mihrab memiliki arti gedung yang tinggi. Beberapa ulama berpendapat bahwa mihrab berfungsi sebagai tempat untuk melawan syaitan dan hawa nafsu. Mereka mengaitkan istilah mihrab dengan kata "al-hurba", yang berarti peperangan.

Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa ceruk atau ruang dalam masjid disebut mihrab. Karena di tempat tersebut, seseorang dapat memperoleh kebenaran dan berusaha menjauhkan diri dari kesibukan duniawi.

Namun, Dr. Muhammad Taqi-ud-Din Al-Hilali dan Dr. Muhammad Muhsin Khan memberikan definisi berbeda mengenai mihrab. Keduanya mendefinisikan mihrab sebagai tempat shalat kecil atau ruang privasi, bukan sekadar arah atau petunjuk tempat shalat, apalagi sebagai tempat imam memimpin shalat.

Dalam Al-Qur'an, kata mihrab disebut sebanyak tiga kali. Salah satunya dalam surah Ali Imran ayat 37,

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ وَّاَنْۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًاۖ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِيَّاۗ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًاۚ قَالَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى لَكِ هٰذَاۗ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ ۝٣٧

Arab Latin: fa taqabbalahâ rabbuhâ biqabûlin ḫasaniw wa ambatahâ nabâtan ḫasanaw wa kaffalahâ zakariyyâ, kullamâ dakhala 'alaihâ zakariyyal-miḫrâba wajada 'indahâ rizqâ, qâla yâ maryamu annâ laki hâdzâ, qâlat huwa min 'indillâh, innallâha yarzuqu may yasyâ'u bighairi ḫisâb

Artinya: "Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazdar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa hisab,"

Awal Dibangunnya Mihrab Masjid Nabawi

Merujuk Kembali pada buku Sejarah Ibadah, mihrab pertama kali dikenal dalam arsitektur masjid sekitar tahun 88 Hijriah atau 708 Masehi, pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz sebagai gubernur Madinah Munawwarah, di bawah Kekhalifahan Walid bin Abdul Malik. Selama jabatannya (708-711 M), Umar bin Abdul Aziz memerintahkan untuk melakukan pemugaran dan perluasan Masjid Nabawi.

Dalam proyek renovasi dan perluasan tersebut, mihrab Masjid Nabawi dibangun untuk pertama kalinya. Proses pembangunan Masjid Nabawi selesai pada tahun 91 H atau 711 M.

Pada saat itu, mihrab didesain berbentuk ceruk atau lekukan pada dinding dan berfungsi sebagai penanda arah kiblat. Meski demikian, ada pula yang berpendapat bahwa istilah untuk ceruk yang dimaksud pada masa itu sebenarnya adalah "thooq", bukan "mihrab".

Awalnya, Masjid Nabawi yang didirikan oleh Rasulullah SAW sekitar tahun 622 M memiliki ukuran 30 x 35 meter. Setelah perluasan yang dilakukan pada tahun 708 M oleh Umar bin Abdul Aziz, mihrab Masjid Nabawi mulai dibangun dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Masjid Nabawi.

Menurut sejarawan Arab, Al-Maqrizi, pembangunan mihrab juga terjadi pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan. Bahkan, pada masa tersebut, Mu'awiyah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan adanya bangunan mihrab di dalam masjid.

Pada era kepemimpinan Muawiyah, seorang gubernur bernama Qurra' Bin Syarik juga memerintahkan pembuatan mihrab di Mesir, yang dirancang dengan atap melengkung.

Macam-macam Mihrab Masjid Nabawi

Mengutip buku Urgensi Haji di Usia Muda yang ditulis oleh Rafhensyi Harssilah, saat ini ada lima mihrab di Masjid Nabawi, di antaranya adalah:

1. Mihrab Nabawi

Mihrab ini terletak di sebelah timur mimbar dan merupakan tempat yang pertama kali digunakan oleh Nabi Muhammad SAW saat memimpin shalat. Mihrab Nabawi yang ada saat ini merupakan hadiah dari Al-Asyraf Qait Bey dari Mesir.

2. Mihrab Sulaiman

Mihrab Sulaiman terletak di sebelah kiri mimbar. Mihrab ini memiliki bentuk yang serupa dengan Mihrab Nabawi dan dibangun pada tahun 938 H sebagai hadiah dari Sultan bin Salim dari Turki.

3. Mihrab Utsmani

Mihrab ini terletak di tengah dinding arah kiblat. Saat ini, Mihrab Utsmani digunakan oleh imam untuk memimpin shalat berjamaah.

4. Mihrab Tahajud

Mihrab ini berada di sebelah utara jendela makam Rasulullah SAW dan memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan Mihrab Nabawi dan Mihrab Sulaiman.

Tempat ini merupakan lokasi di mana Rasulullah SAW sering melakukan shalat tahajud, dan mihrab ini mengalami perubahan pada masa Sultan Abdul Majid.

5. Mihrab Al-Majidi

Mihrab ini terletak di sebelah utara Dakkatul Aghwat, sekitar empat meter dari lokasi tersebut. Dakkatul Aghwat memiliki ketinggian dengan panjang 12 meter dan tinggi 0,5 meter. Tempat ini dahulu merupakan lokasi berkumpulnya fakir miskin dari Ahlus Suffah.





Reporter : M. Ali
Editor      : Eko SH
Sumber   : detikhikmah
×
Berita Terbaru Update