Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Indeks Berita

Tag Terpopuler

| Agustus 15, 2025 | 0 Views Last Updated 2025-08-15T12:22:38Z
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jawa Timur Melalui Radio

Surabaya - Laskar News, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 memang dibacakan di Jakarta, tetapi gaungnya segera menjalar ke berbagai daerah, termasuk Jawa Timur. Kabar bersejarah itu menyebar lewat radio, surat kabar, Hingga dari mulut ke mulut.

Berawal dari peristiwa pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945. Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus. Hal ini dinilai sebagai kesempatan emas oleh para pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Namun, meski berita proklamasi disiarkan melalui radio dan surat kabar, penyebarannya tidak berjalan mulus. Kendala komunikasi, terbatasnya akses informasi, serta pengawasan ketat dari sisa-sisa kekuatan Jepang membuat penyampaian berita kemerdekaan penuh dinamika.

 •Penyebaran Berita Proklamasi di Surabaya•

Setelah melihat adanya kekosongan di kursi pemerintahan karena Jepang menyerah tanpa syarat, kaum muda mendesak kaum tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Mereka pun menculik Soekarno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok dengan tujuan tidak terpengaruh oleh Jepang.

Dari peristiwa Rengasdengklok, Soekarno akhirnya menyepakati untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 di kediamannya, yang berada di Jalan Pegangsaan Timur No 56, Jakarta.

Pada saat itu, kabar tentang proklamasi kemerdekaan disiarkan melalui berbagai surat kabar, radio, telegram, maupun dari mulut ke mulut. Berita proklamasi pertama kali diterima kantor berita Domei di Jakarta pada pukul 12.00 WIB, 17 Agustus 1945.

Sehari setelahnya, yakni pada tanggal 18 Agustus 1945 tepat pada pukul 19.00 WIB, radio Hoso Kyoku atau yang kini dikenal RRI Surabaya turut menyiarkan kabar proklamasi tersebut.

Adapun berita proklamasi disiarkan dalam bahasa Madura agar tidak dimengerti Jepang, sekaligus sebagai bentuk upaya menghindari sensor Kampeitai atau polisi militer Jepang. Penyiaran teks proklamasi dalam bahasa Indonesia baru dapat dilakukan pada 19 Agustus 1945.

Di mana, Syahrudin berhasil menyelundupkan teks proklamasi ke Soerabaja Hoso Kyoku. Sebelum disiarkan, ia juga sempat mengecek kebenaran kabar tersebut dengan menelepon kantor berita Domei secara langsung.

Setelah mendapatkan kepastian, Hoso Kyoku menyiarkan berita kemerdekaan Indonesia secara berulang setiap setengah jam hingga pukul 16.00, saat siaran berita berhenti. Menanggapi hal ini, Jepang kemudian mengumumkan berita Proklamasi Indonesia sebagai sebuah kekeliruan.

Meski kabar tersebut mengejutkan seluruh rakyat Indonesia, bahkan dunia, peristiwa tersebut menandai awal perjuangan Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa.

Selain radio, warga Surabaya juga memperoleh berita tentang kemerdekaan Indonesia melalui pers. Kala itu, berita kemerdekaan dari Domei Jakarta tersebut diterima Markonis Jakub, Raden Mas Bintarti, dan Bung Tomo di kantor Domei cabang Surabaya dalam bentuk sandi morse. Berikut pesan morse yang diterima.

bra djam 12.00 aug tg.17

domei 007 djakarta = (proklamasi)

kami bangsa indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan indonesia titik

hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja titik

djakarta hari toejoeh belas boelan delapan 2605 titik

atas nama bangsa indonesia soekarno strip hatta

rd at 1205

Pada 17 Agustus 1945, Suara Asia telah menerima kabar proklamasi kemerdekaan dari kantor Domei Surabaya. Namun, ketika hendak disiarkan muncul bantahan dari Tanabe yang membuat Suara Asia menjadi bimbang.

Suara Asia pun melakukan pengecekan terkait kebenaran berita tersebut. Setelah mendapat kepastian, Suara Asia menerbitkan berita pada tanggal 17 Agustus 1945 sore dengan judul merah. Mereka juga membuat selebaran berita proklamasi dengan huruf-huruf besar yang ditempel di depan kantor mereka.

 •Penyebaran Berita Proklamasi di Kota Lain Jawa Timur•

Kabar tentang proklamasi kemerdekaan yang disiarkan Hoso Kyoku juga diterima kota-kota lain di Jawa Timur, seperti Malang dan Madiun. Dilansir Kemendikdasmen "Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia", ketika mendapatkan berita bantahan terkait kemerdekaan Indonesia, para pemimpin dan warga Bojonegoro menjadi bingung.

Pemerintah Jepang masih berkuasa dan dilengkapi dengan senjata. Masyarakat pun dengan segera melakukan pengecekan terkait kebenaran berita tersebut. Setelah mendapat kepastian, diselenggarakan rapat umum pada tanggal 24 September 1945. Dalam rapat tersebut para pemimpin dan masyarakat Bojonegoro menyatukan kekuatan untuk segera membentuk pemerintahan RI di Bojonegoro.

Di sisi yang lain, setelah menerima kabar terkait proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Kediri masih harus berhadapan dengan militer Jepang yang dilengkapi dengan senjata.

Namun, kegigihan dan tekad yang kuat dari masyarakat mendorong mereka untuk melakukan berbagai upaya demi mewujudkan kehidupan berbangsa yang merdeka dan berdaulat setelah sampainya berita Proklamasi.

Sebagai bentuk konkret dari semangat tersebut, mereka mulai membentuk berbagai badan pemerintahan, seperti Komite Nasional Indonesia (KNI) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR)

Penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan di Jawa Timur mencerminkan semangat juang yang tinggi dari rakyat dalam menyambut lahirnya sebuah bangsa yang merdeka.

Dari Surabaya hingga Bojonegoro, dari Malang hingga Kediri, semangat untuk membela dan mewujudkan kemerdekaan terus menyala, menjadi fondasi kuat bagi perjuangan mempertahankan kedaulatan Indonesia di masa-masa awal kemerdekaan.



(D. Sujoko)
×
Berita Terbaru Update