Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mulai Hari Ini Dispendukcapil Surabaya Terapkan Pelayanan Adminduk Warga Secara Mandiri

| Januari 21, 2025 | 0 Views Last Updated 2025-01-21T10:26:30Z


Surabaya - Laskar News, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya menerapkan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) warga secara mandiri, Senin (20/1/2025) hari ini.

Eddy Christijanto Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya menyebut, warga tidak perlu lagi datang offline di kantor kelurahan, kecamatan, juga Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola. Semua layanan bisa diakses melalui website dispendukcapil.surabaya.go.id.

“Di situ ada permohonan layanan adminduk Klampid News Generation (KNG) ada barcode-nya,” kata Eddy saat konferensi pers di Kantor Diskominfo Kota Surabaya, Senin (20/1/2025).

Warga tinggal membuat akun pribadi menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor ponsel, dan email. “Ketika aktif bisa malakukan pernohonan,” imbuhnya.

Seluruh pelayanan adminduk bisa diajukan sendiri, dan dipantau status penyelesaiannya.

“Dari proses itu ikuti saja pentunjuk Cak Takon, warga akan dipandu, sampai muncul E-kitir nanti ada barcode dan password-nya. Untuk melacaknya tinggal scan barcode, masukkan pin akan muncul sudah atau belum selesai. Pasti ada penjelasan di situ,” paparnya.

Ia memastikan pelayanan mandiri itu selesai dalam sekali 24 jam dengan pengunduhan dan pencetakan dokumen mandiri. Kecuali Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Identitas Anak (KIA) yang pencetakan fisiknya masih harus diambil di kecamatan.

Penerapan ini, lanjutnya, selain mewujudkan Surabaya smart city, juga meniadakan aksi penipuan oknum tidak bertanggung jawab atau calo yang modusnya membantu mempecepat pelayanan.

“Jadi kalau ada siapa saja yang menawari jangan percaya karena kami sudah menerapkan (pelayanan mandiri selesai 1×24 jam),” tegasnya.

Sementara layanan offline tetap disediakan, bagi warga dengan keterbatasan, misalnya lansia, disabilitas, dan lainnya.

“Ke depan 90 persen sudah mandiri tinggal 10 persen yang keterbatasan itu (yang dilayani offline),” tandasnya. 




(D. Sujoko)
×
Berita Terbaru Update