Bali--Laskar news - Ribuan umat Hindu dari Karangasem dan Klungkung mengiringi ritual macepuk di catus pata Klungkung,Ritual macepuk adalah bertemunya Ida Susuhunan Pura Agung Kentel Gumi Banjarangkan, Klungkung,dengan Ida Bhatara Pura Pasar Agung Giri Toh langkir, Karangasem,kamis (7/11/2024)
prosesi macepuk di laksanakan sekitar pukul 10.30 WITA.Umat sudah banyak menunggu di pinggir jalan untuk mengikuti rangkaian upacara macepuk dan mengaturkan minuman untuk umat pengiring.Baik dari arah Banjarangkan kekota Semarapura, Klungkung,maupun dari Karangasem ke Klungkung. Prosesi berjalan dari pukul 08.00 WITA dan sampai catus pata sekitar pukul 10.00 WITA.
Kemudian macepuk melanjutkan perjalanan ke pura watu klotok bersama-sama.Selain itu prosesi ritual juga di iringi pementasan tari Pendet oleh ratusan guru SD dan SMA se-Klungkung. Ketua umum pelaksanaan upacara pura Kentel Gumi ,Cokorda Gede Brasika Putra, menjelaskan prosesi ini di laksanakan setiap 10 tahun sekali.
"Prosesi ini adalah upacara Melasti atau penyucian diri di segara klotok, karena setiap 10 tahun bertemu di catus pata ritual kembali di laksanakan,sebagai bentuk hubungan harmonis antar Ida sesuhunan " ungkap Cok Brasika. Cok Brasika memaparkan prosesi ini di ikuti oleh 31 desa adat dengan 13 desa dinas. Dari pura Kentel Gumi ada 48 jempana(tandu untuk menempatkan Ida Sasuhunan)dan dari pura pasar agung sebanyak 9 jempana. Setelah prosesi pertemuan ini ,
iring-iringan melanjutkan perjalanan bersama menuju ke pura watu klotok ,di Desa tojan Klungkung. Selanjutnya iring-iringan akan melanjutkan perjalanan kembali menuju pura Agung Kentel Gumi,di iringi Ida Bhatara Pura Pasar Agung , Rute yang di tempuh melalui jalan bypass Ida Bagus mantra. Ke Desa adat lepang ,ke Desa adat ume Salakan ,dan menuju perempatan Desa Banjarangkan. Iring-iringan
selanjutnya menuju ke perempatan Desa tusan untuk melaksanakan prosesi berikutnya.Setelah prosesi di catus pata desa adat tusan selesai Ida Bhatara Pasar Agung dan Ida Bhatara kentel Gumi akan kembali menuju Pura Agung Kentel Gumi sebagai akhir dari perjalanan Melasti ini , imbuh nya (Arik)