Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kisah Nabi Musa Berhadapan dengan Tukang Sihir Firaun

| Oktober 16, 2024 | 0 Views Last Updated 2024-11-01T12:35:41Z



Surabaya - Laskar News, Ada banyak kisah Nabi Musa AS yang diabadikan dalam Al-Qur'an. Salah satunya ketika Nabi Musa AS dihadapkan dengan tukang sihir utusan Fir'aun.
Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi menceritakan Fir'aun mengumpulkan seluruh tukang sihir yang ada di negerinya. Saat itu, negeri Mesir penuh dengan tukang-tukang sihir yang ahli di bidangnya. Mereka semua berkumpul dari berbagai penjuru negeri hingga para tukang sihir dalam jumlah besar tumpah-ruah menyatu di satu lokasi, Rabu 14/10/2024.

Salah satu sumber menyebutkan, para penyihir ini berjumlah 80.000, seperti dinyatakan Muhammad bin Ka'ab. Yang lain menyebut 70.000, seperti dinyatakan Qasim bin Abu Burdah. Lain lagi pendapat As-Suddi yang mengatakan, "Tiga puluh sekian ribu tukang sihir." Diriwayatkan dari Abu Umamah, 19.000 tukang sihir. Muhammad bin Ishaq menyebut 15.000 tukang sihir. Ka'ab Al-Ahbar menyatakan, "Mereka berjumlah 12.000 orang."

Kemudian Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, "Mereka berjumlah 70 orang." Juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas, "Mereka berjumlah 40 pemuda dari bani Israil. Wallahu a'lam.

Dakwah Nabi Musa AS

Di tengah kerumunan tukang sihir, datanglah Fir'aun yang menyerukan untuk menghadiri pertemuan besar ini. Mereka semua keluar dengan mengatakan, "Agar kita mengikuti para tukang sihir itu, jika mereka yang menang."

Musa maju menghampiri para tukang sihir dan menasihati mereka, melarang mereka untuk melakukan sihir-sihir batil yang menentang ayat-ayat dan hujjah Allah SWT.

Musa berkata, "Celakalah kamu! Janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, nanti Dia membinasakan kamu dengan azab." Dan sungguh rugi orang yang mengada-adakan kedustaan. Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka dan mereka merahasiakan percakapan (mereka)."

"Mereka (para tukang sihir) berkata, Sesungguhnya, dua orang ini adalah tukang sihir yang hendak mengusirmu (Fir'aun) dari negerimu dengan sihir mereka berdua." Mereka berkata, "Dia (Musa) dan saudaranya, Harun, adalah dua tukang sihir ahli, mumpuni, dan mahir di bidang sihir. Keduanya bermaksud untuk mengumpulkan semua orang, menyerang raja dan para pembesarnya, selanjutnya akan melenyapkan dan memperbudak kalian dengan sihir.

"Maka kumpulkanlah segala tipu daya (sihir) kamu, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sungguh, beruntung orang yang menang pada hari ini," mereka menyampaikan kata-kata yang pertama itu hanya bermaksud agar mereka berpikir dan saling menyampaikan pesan satu sama lain, juga agar mereka mengerahkan semua kemampuan, tipu daya, sihir dan kebohongan yang mereka kuasai.

Nabi Musa Beradu dengan Para Penyihir

Saat para tukang sihir berbaris, sementara Musa dan Harun berdiri tepat di hadapan mereka, mereka berkata pada Musa, "Kau yang lemparkan dahulu sebelum kami, atau kami terlebih dahulu yang melempar."

"Dia (Musa) berkata, Silakan kamu melemparkan!" Kalian yang melempar terlebih dulu.

Mereka menghampiri sejumlah tali dan tongkat, lalu mereka beri air khusus dan bahan lain yang bisa membuat tali dan tongkat-tongkat tersebut bergerak, sehingga seakan terlihat bergerak-gerak sendiri, padahal bergerak karena air atau bahan lain yang diberikan. Saat itulah mereka menyihir mata orang-orang dan membuat mereka ketakutan. Mereka melemparkan tali dan tongkat-tongkat mereka dengan mengatakan, "Demi kekuasaan Fir'aun, pasti kamilah yang akan menang."

Allah SWT berfirman dalam surah Al-A'raf ayat 116, "Maka setelah mereka melemparkan, mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan orang banyak itu takut, karena mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan).

Allah SWT berfirman, "Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia merayap cepat, karena sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya," yaitu Musa takut jika orang-orang terkena fitnah sihir dan tipu daya mereka itu sebelum Musa melemparkan tongkat yang ada di tangannya, karena sebelum diperintahkan Allah, Musa tidak melakukan apa pun.

Allah kemudian mewahyukan kepada Musa di saat-saat genting, "Jangan takut! Sungguh, engkaulah yang unggul (menang). Dan lemparkan apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat. Apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana pun ia datang," saat itu Musa melemparkan tongkatnya dan mengatakan, "Setelah mereka melempar, Musa berkata, "Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir itu. Sungguh, Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang yang berbuat kerusakan.' Dan Allah akan mengukuhkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya."
Kemudian Allah SWT berfirman, "Dan Kami wahyukan kepada Musa, Lemparkanlah tongkatmu!" Maka tiba-tiba ia menelan (habis) segala kepalsuan mereka. Maka terbuktilah kebenaran, dan segala yang mereka kerjakan jadi sia-sia. Mereka dikalahkan di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan para tukang sihir itu serta merta menjatuhkan diri dengan bersujud. Mereka berkata, "Kami beriman kepada Rabb seluruh alam, (yaitu) Rabbnya Musa dan Harun'."

Kisah ini termaktub dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 117-122. Wallahu a'lam.




Reporter : D. Sujoko
Editor      : Eko SH
Sumber   : detikhikmah
×
Berita Terbaru Update