Surabaya - Laskar News, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengumumkan pembukaan Serambi Ampel di area Pegirian sebagai wadah bagi pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Wisata Religi Ampel.
Menurut Dewi Soeriyawati, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkodag) Kota Surabaya, sekitar 250 pedagang telah direlokasi ke Serambi Ampel, yang direncanakan akan dibagi menjadi dua titik strategis, baik di dalam maupun di luar area perimeter.
"Masuk di dalam dan di luar tapi masih dalam perimeter," ujar Dewi Soeriyawati, Minggu 17/3.
Dari jumlah tersebut, 161 pedagang telah dipindahkan ke Serambi Ampel, sementara 89 pedagang lainnya dipindahkan ke area parkir bus di kawasan wisata Ampel. Pedagang tersebut berasal dari berbagai kecamatan, seperti Semampir, Pabean Cantikan, dan Simokerto, dengan jumlah yang berbeda-beda.
“Dari Kecamatan Semampir ada 138 pedagang, Pabean Cantikan 78 pedagang, dan 34 pedagang dari Simokerto," ungkap Dewi.
Dewi telah menyiapkan skema untuk mengoptimalkan pendapatan para pedagang di tempat baru tersebut, sesuai dengan komitmen Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekitar kawasan wisata religi tersebut.
"Sif-sifan, pagi sama malam, karena kan kita harus memasukkan semua," katanya.
Dia berharap bahwa Serambi Ampel dapat membuat kawasan Wisata Religi Ampel menjadi lebih teratur dan nyaman bagi pedagang serta wisatawan.
"Semoga dengan merelokasi para pedagang ini menjadikan kawasan Wisata Religi Ampel menjadi lebih tertata," terangnya.
Saat ini, Dinkopdag sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menanggapi keluhan dan laporan dari pedagang dan wisatawan, termasuk masalah bau yang menyengat. Mereka juga berencana untuk menggelar kegiatan yang dapat meningkatkan animo masyarakat terhadap tempat tersebut.
"Masalah ini segera kami tangani. Sekaligus menggelar kegiatan untuk meramaikan tempat ini," jelas Dewi.
Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Lutfiyah, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk segera menyelesaikan 100% pembangunan Serambi Ampel agar dapat menampung seluruh PKL.
"Kalau keinginan mereka masih berjualan di luar sampai hari raya, sebelum tempat itu siap ditempati," paparnya.
Dia juga meminta Dinkopdag memberikan waktu selama Ramadhan kepada para pedagang untuk berjualan di pinggir Jalan KH Mas Mansyur pada malam hari.
Namun, setelah pembangunan Serambi Ampel selesai, Lutfiyah menekankan pentingnya pemkot untuk secara tegas relokasi para pedagang ke tempat baru tersebut.
"Tempat yang baru ini pedagang mengatakan masih sepi karena belum dikenal oleh masyarakat. Jadi, PR (pekerjaan rumah, Red) kita SWK Serambi Ampel ini harus diramaikan. Kami mendorong adanya inovasi. Nanti setelah tuntas kita minta Pemkot tegas merelokasi dan seluruh PKL ini bersedia," pungkasnya. (rofid)