Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jejak Petilasan Syekh Siti Jenar di Dusun Lemahbang Bojonegoro

| Maret 15, 2024 | 0 Views Last Updated 2024-03-15T16:40:53Z


Bojonegoro - Laskar News, Sayyid Hasan Ali Al Husaini atau lebih dikenal Syekh Siti Jenar merupakan sosok penuh kontroversial pada era Wali Songo. Dalam sejumlah riwayat disebutkan, Siti Jenar dijatuhi hukuman mati oleh Wali Songo.
Hukuman itu dijatuhkan karena Syekh Siti Jenar berbeda pendapat dengan Wali Songo dan menganggap dirinya telah menyatu dengan Tuhan. Ajarannya ini kemudian dikenal sebagai Manunggaling Kawula Gusti.

Meski demikian, petilasannya yang tersebar masih banyak diziarahi. Salah satunya di di Dusun Lemahbang, Desa Margomulyo Balen, Bojonegoro. Lokasi petilasan tersebut berada di tengah persawahan yang ditandai dengan bangunan pendopo kecil berukuran 4x6 meter.

Dalam pendopo tersebut terdapat bangunan rumah kecil yang berisi lantai tanah. Oleh masyarakat setempat lantai tersebut diyakini pernah digunakan Syekh Siti Jenar untuk bertapa atau melakukan ritual.

"Ceritanya para leluhur, Syekh Siti Jenar sering melakukan beberapa ritual, yakni wirid dan beribadah, mengajarkan ngaji atau tukar kaweruh dengan warga sekitar daerah Balen," tutur Imam Panjalu, sesepuh Desa Margomulyo.

Menurut Imam, nama dusun Lemahbang sendiri diambil dari julukan Syekh Siti Jenar. Lemahbang ini kemudian dipercaya menjadi cikal bakal dusun setempat.

"Lemahbang memiliki arti lemah atau tanah atau kalau bahasa Jawanya Siti. Sedangkan abang atau merah, kemerahan itu Jenar. Adanya dusun Lemahbang ini cikal bakal dari adanya petilasan ini," terang Imam.

Budaya dan ritual untuk berdoa di petilasan ini juga masih sering digelar oleh warga setempat. Tak hanya masyarakat setempat tapi juga dari luar daerah yang punya hajat atau sekadar ngalap berkah.

"Tradisi Jawa masih kental terjaga di tempat ini, saat sedekah bumi, atau tiap Jum'at Pahing, bisa dipastikan ada orang yang datang baik warga sekitar atau orang luar kota bawa tumpeng panggang ayam sebagai wujud rasa syukur dan ngalap berkah," tandas Imam. (red)
×
Berita Terbaru Update